
Telemarketing adalah strategi pemasaran langsung yang mengandalkan komunikasi dua arah secara real-time antara perusahaan dan calon pelanggan.
Riset menunjukkan, hampir 60% manajer pemasaran di perusahaan besar menilai metode ini ampuh untuk mengubah prospek menjadi pelanggan loyal.
Agar Anda lebih memahaminya, mari simak apa itu telemarketing, manfaatnya untuk bisnis hingga tugas dan keterampilan yang harus dimiliki oleh telemarketer dalam artikel ini!
Apa itu Telemarketing?
Telemarketing merupakan teknik pemasaran langsung yang dilakukan dengan menawarkan produk atau layanan melalui sambungan telepon, baik kepada calon pelanggan baru maupun pelanggan yang sudah ada.
Tujuan utama telemarketing sangat luas, mulai dari memperkenalkan produk dan layanan, memberikan edukasi kepada pelanggan, merespons pertanyaan, sampai melakukan transaksi penjualan maupun follow-up meeting.
Biasanya, metode telemarketing ini dijalankan oleh agen manusia yang disebut telemarketer atau yang dikenal juga dengan istilah telesales.
Apa Manfaat Telemarketing untuk Bisnis?
Berikut adalah beberapa keuntungan utama dari telemarketing.
1. Mampu Memberikan Informasi yang Mendalam
Telemarketing memungkinkan perusahaan untuk berkomunikasi langsung dengan calon pelanggan. Dengan begitu, telemarketer dapat memberikan informasi yang mendalam tentang produk atau layanan.
Telemarketer akan menjawab pertanyaan pelanggan secara real-time, dan mengatasi kekhawatiran atau keraguan pelanggan yang mungkin muncul.
Hal ini akan membantu membangun hubungan yang lebih personal dan mempengaruhi keputusan pembelian.
2. Targeting Pasar yang Lebih Efektif
Dengan menggunakan telemarketing, bisnis Anda dapat mengidentifikasi dan menargetkan calon pelanggan lebih efektif.
Data tersebut dapat digunakan untuk menyusun daftar panggilan yang sesuai dengan profil pelanggan ideal, seperti demografi, minat, atau riwayat pembelian.
Dengan demikian, hal ini memungkinkan perusahaan untuk fokus pada prospek potensial.
3. Lebih Fleksibel dan Responsif
Telemarketing memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan pesan dan taktik pemasaran secara real-time.
Jika ada perubahan dalam pasar atau kebutuhan pelanggan, perusahaan dapat dengan cepat mengubah strategi dan menyampaikan pesan yang relevan kepada calon pelanggan.
Hal ini memberikan fleksibilitas daripada metode pemasaran tradisional yang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk diimplementasikan.
4. Menghemat Biaya Pemasaran
Telemarketing dapat menjadi solusi yang lebih hemat biaya dibandingkan dengan pemasaran konvensional seperti iklan cetak atau promosi langsung.
Sebagai contoh, biaya operasional chatbot jauh lebih rendah dibandingkan merekrut dan melatih banyak staf customer service.
Selain itu, chatbot mampu merespons pertanyaan pelanggan secara instan dan simultan, sehingga perusahaan dapat melayani lebih banyak pelanggan dalam waktu singkat.
Dengan cara ini, bisnis dapat meningkatkan kualitas layanan sekaligus menekan biaya operasional.
5. Meningkatkan Penjualan dan Pendapatan
Ketika diimplementasikan secara tepat, penggunaan chatbot dapat memberikan peningkatan signifikan dalam kualitas layanan dan kepuasan pelanggan.
Melalui interaksi real-time dengan pengguna, chatbot mampu menjawab pertanyaan, memberikan rekomendasi, sekaligus mengarahkan pelanggan pada solusi yang sesuai.
Tidak hanya itu, chatbot juga dapat mendorong pelanggan untuk melakukan tindakan yang diinginkan, seperti menyelesaikan transaksi, mendaftar layanan, atau melanjutkan ke tahap berikutnya dalam proses penjualan.
Baca Juga : Strategi Follow Up Customer yang Efektif Hingga Close Deals
Apa saja Tugas Telemarketer?
Sebagai agen yang menjalankan telemarketing, berikut ini beberapa tugas telemarketer.
1. Menjalin Hubungan dengan Pelanggan
Tugas utama customer service adalah membangun hubungan baik dengan pelanggan. Tidak hanya memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan, komunikasi juga mencakup mendengarkan kebutuhan dan memahami permasalahan pelanggan.
Sebagai contoh, ketika pelanggan mengalami kendala dalam penggunaan produk, customer service tidak hanya membantu menyelesaikan masalah, tetapi juga memastikan pelanggan tetap merasa nyaman dan puas dengan layanan yang diberikan.
2. Menyelesaikan Keluhan Pelanggan
Selain berfungsi untuk memberikan informasi dan membantu transaksi, chatbot juga memiliki peran penting dalam mendukung pengalaman pelanggan secara menyeluruh.
Tujuan utama dari peran ini adalah menghadirkan layanan yang cepat dan konsisten, meningkatkan kepuasan pengguna, serta memperkuat loyalitas pelanggan dengan menciptakan interaksi yang positif dan terpercaya.
3. Memberikan Penjelasan tentang Produk
Selain memberikan solusi atas kebutuhan pengguna, chatbot juga dapat menyampaikan informasi terkait produk atau layanan yang ditawarkan perusahaan. Informasi tersebut perlu disampaikan secara ringkas, akurat, dan mudah dipahami.
Tujuan dari fungsi ini adalah membantu pelanggan memahami manfaat produk, meningkatkan rasa percaya, serta menciptakan ketertarikan yang dapat mendorong mereka melakukan transaksi.
4. Pemantauan dan Follow Up
Tindak lanjut menjadi bagian penting dalam tugas customer service modern. Di tahap ini, tim perlu memastikan setiap interaksi pelanggan ditangani dengan baik agar berujung pada kepuasan maupun keputusan pembelian.
Selain merespons pertanyaan awal, tim juga harus mencatat umpan balik pelanggan, memantau perkembangan kebutuhan mereka, serta menyesuaikan langkah berikutnya.
Upaya ini dapat berupa memberikan materi tambahan, menawarkan solusi yang lebih relevan, mengatur sesi konsultasi, hingga menjaga komunikasi lanjutan agar hubungan dengan pelanggan tetap terjalin secara berkelanjutan.
5. Mengumpulkan Database Pelanggan
Salah satu fungsi penting yang tidak dapat dipisahkan dari customer service digital adalah pengelolaan dan pemeliharaan data pelanggan yang terstruktur. Hal ini menjadi dasar dari strategi pemasaran dan layanan yang lebih tepat sasaran di masa depan.
Singkatnya, data pelanggan merupakan aset vital bagi keberhasilan operasional. Dengan pengelolaan yang baik, perusahaan dapat membangun hubungan jangka panjang, meningkatkan retensi, serta membuka peluang pertumbuhan bisnis yang lebih besar.
6. Melakukan Survei dan Penelitian pasar
Salah satu fungsi penting customer service digital yang kerap kurang diperhatikan adalah kemampuannya dalam mengumpulkan feedback dan melakukan riset pelanggan secara langsung.
Kegiatan ini berfokus pada pemetaan kebutuhan, preferensi, serta pengalaman pengguna sehingga perusahaan memperoleh wawasan berharga untuk pengembangan produk maupun peningkatan kualitas layanan.
7. Melakukan Penjualan ke Pelanggan
Tugas utama seorang sales representative adalah melakukan proses penjualan secara langsung kepada calon pelanggan. Tahap ini menjadi puncak dari rangkaian aktivitas pemasaran dalam mengonversi prospek menjadi pembeli.
Biasanya, proses ini dijalankan dengan mengikuti panduan atau materi presentasi yang telah disiapkan perusahaan. Panduan tersebut berisi poin-poin penting mengenai keunggulan produk, manfaat utama, serta nilai tambah yang membedakannya dari kompetitor.
Apa Kemampuan dan Skill Telemarketing yang Dibutuhkan?
Berikut ini beberapa kemampuan dan skill yang harus tim telemarketing miliki.
1. Memahami Strategi Marketing
Kemampuan dasar yang harus dikuasai seorang customer service adalah komunikasi. Hal ini mencakup cara menyampaikan informasi dengan jelas, memahami kebutuhan pelanggan, serta menggunakan bahasa yang sopan dan tepat.
Dengan keterampilan ini, interaksi dengan pelanggan tidak akan berjalan seadanya. Sebaliknya, setiap percakapan dapat memberikan pengalaman positif yang mendukung tercapainya tujuan pelayanan maupun bisnis.
2. Kemampuan Komunikasi yang Baik
Kunci utama keberhasilan seorang customer service adalah keterampilan mendengarkan. Dengan kemampuan mendengarkan yang baik, setiap kebutuhan dan keluhan pelanggan dapat dipahami sehingga solusi yang diberikan lebih tepat sasaran.
Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk membangun interaksi yang efektif dengan pelanggan.
a. Memiliki kecepatan yang baik dan nada bicara yang tepat
Customer service yang efektif mampu membangun percakapan yang alami dengan intonasi dan tempo yang nyaman didengar, tanpa terdengar kaku atau dipaksakan.
Karena itu, penting untuk menciptakan interaksi yang terasa hangat dan ramah, namun tetap menjaga kesopanan serta profesionalitas dalam setiap komunikasi dengan pelanggan.
b. Dapat membangun pembicaraan yang nyaman dengan pelanggan
Keterampilan berikutnya adalah kemampuan menciptakan interaksi yang alami dan menyenangkan. Usahakan agar percakapan tidak terdengar kaku atau terlalu terpaku pada panduan yang ada.
Jika pembukaan terlalu sering menggunakan kalimat yang sama, pelanggan bisa merasa percakapan tidak tulus atau terkesan hafalan.
Sebaliknya, gunakan pendekatan awal yang hangat, relevan, dan tetap sopan agar pelanggan merasa lebih dihargai. Untuk itu, pemahaman yang baik tentang profil dan kebutuhan konsumen menjadi kunci utama.
3. Keterampilan Manajemen Waktu
Selain keterampilan komunikasi, kemampuan manajemen tugas juga sangat diperlukan. Misalnya, mencatat setiap interaksi pelanggan, menindaklanjuti pesan yang masuk, hingga mengatur jadwal komunikasi secara terstruktur.
Di samping itu, pengelolaan waktu juga menjadi faktor penting. Mengetahui kapan saat terbaik untuk menghubungi pelanggan akan membuat percakapan lebih efektif.
Hal ini bisa dipelajari dari pola aktivitas maupun karakteristik pelanggan, sehingga interaksi dapat dilakukan di waktu yang tepat dan hasilnya lebih maksimal.
Baca Juga : Revolusi Layanan Pelanggan: LLM untuk Customer Support
Jenis-Jenis Telemarketing
1. Inbound Telemarketing
Inbound marketing adalah interaksi yang diprakarsai oleh pelanggan kepada perusahaan. Kontak ini umumnya terjadi setelah mereka melihat iklan, kampanye promosi, atau aktivitas pemasaran lain yang membangkitkan minat.
Dalam jenis komunikasi inbound ini, tim sales atau customer service berperan untuk merespons pertanyaan, memberikan solusi, hingga membantu pelanggan dalam proses pembelian.
Karena pelanggan sudah menunjukkan ketertarikan, interaksi ini sering disebut warm calling, yang menandakan adanya peluang lebih besar untuk terjadinya konversi.
2. Outboud Telemarketing
Berbeda dengan inbound, outbound telemarketing adalah aktivitas ketika agen secara proaktif menghubungi calon pelanggan.
Tujuan dari outbound call biasanya mencakup memperkenalkan penawaran baru, melakukan tindak lanjut prospek, mengumpulkan data melalui survei, atau langsung mendorong terjadinya penjualan.
Outbound telemarketing kerap dikaitkan dengan cold calling, karena sebagian besar calon pelanggan yang dihubungi belum memiliki ketertarikan awal terhadap produk atau layanan yang ditawarkan.
3. Sales
Sales telemarketing adalah bentuk telemarketing yang berorientasi pada pencapaian penjualan langsung melalui sambungan telepon. Fokus utamanya adalah menciptakan pendapatan nyata bagi perusahaan.
Kegiatan sales telemarketing dapat berlangsung dalam skenario inbound maupun outbound. Misalnya, dalam inbound, pelanggan menghubungi perusahaan untuk membeli produk dan agen membantu menutup transaksi.
Sementara pada outbound, agen secara aktif menghubungi prospek potensial dan berhasil mengonversinya menjadi pembeli.
4. Lead Generation
Lead generation dalam pemasaran digital adalah proses menemukan serta mengumpulkan data calon pelanggan yang berpotensi tertarik pada produk atau layanan suatu perusahaan.
Tujuan dari aktivitas ini adalah membangun basis prospek yang relevan dan berkualitas sehingga dapat ditindaklanjuti pada tahap penjualan berikutnya.
Dalam praktiknya, tim marketing biasanya mengajukan pertanyaan atau menggunakan formulir online untuk memahami profil, preferensi, serta kebutuhan calon pelanggan. Informasi yang terkumpul kemudian diolah untuk menyaring prospek terbaik.
Baca Juga : Cara Meningkatkan Customer Experience Lewat WhatsApp
Cara Kerja Telemarketing
Telemarketing bekerja dengan cara menghubungi, menyaring, dan menghubungi calon pelanggan untuk tujuan promosi, penjualan, atau pengumpulan data.
Secara umum, proses kerja telemarketing berlangsung sebagai berikut.
1. Identifikasi Target Pasar dan Pengumpulan Data
Proses telemarketing dimulai dengan mengidentifikasi target pasar yang spesifik dan mengumpulkan data pelanggan yang relevan.
Data ini bisa mencakup demografi, riwayat pembelian, atau minat potensial.
2. Penyusunan Panggilan yang Terpersonalisasi
Setelah data terkumpul, telemarketer akan menggunakan database tersebut untuk menyusun panggilan yang terpersonalisasi.
Ini berarti telemarketer akan menyesuaikan pendekatan dan tawaran berdasarkan informasi yang mereka miliki tentang calon pelanggan.
3. Interaksi Awal dan Penjelasan Produk
Saat melakukan panggilan, telemarketer akan memperkenalkan produk atau layanan yang ditawarkan, menjelaskan keuntungan-keuntungannya, dan merespons pertanyaan yang diajukan oleh pelanggan.
Dalam hal ini, telemarketer bertindak sebagai sumber informasi utama.
4. Meyakinkan dan Menawarkan Produk Tambahan
Berikutnya, tenaga penjual memanfaatkan keterampilan persuasi untuk membuat calon pelanggan semakin yakin dengan produk yang ditawarkan.
Apabila sesuai dengan kebutuhan, mereka juga dapat menawarkan produk tambahan melalui strategi upselling maupun cross-selling.
Tahap ini biasanya mencakup proses diskusi harga hingga mencapai kesepakatan untuk menutup penjualan.
5. Pencatatan Data dan Analisis
Setelah panggilan berakhir, data hasil panggilan dicatat dalam database pelanggan.
Informasi ini sangat penting untuk analisis kinerja, pengembangan strategi pemasaran selanjutnya, dan untuk memastikan tidak ada duplikasi penawaran kepada pelanggan yang sama.
Baca Juga : Efektif! Ini Cara Menangani Keluhan Pelanggan dengan Cepat
Maksimalkan Tugas Telemarketing dengan Lenna AI Sekarang!
Dengan demikian, telemarketing dapat menjadi salah satu strategi penting bagi perusahaan dalam mendorong pertumbuhan bisnis. Pendekatan ini berperan besar dalam memengaruhi pelanggan untuk melakukan pembelian.
Oleh sebab itu, telemarketing perlu ditunjang dengan solusi yang tepat agar hasilnya lebih optimal. Salah satu cara efektif adalah memanfaatkan aplikasi telemarketing dari Lenna AI.
Platform Lenna AI membantu perusahaan menjangkau pelanggan lebih luas. Dilengkapi dengan fitur CRM dan Omnichannel, setiap prospek dan pipeline dapat dikelola secara terstruktur dan efisien, sehingga peluang penjualan bisa dimaksimalkan.
Anda dapat menyatukan WhatsApp, Instagram, email, hingga e-commerce dalam satu platform terpadu. Ditambah teknologi AI dan otomatisasi penjualan, proses closing akan menjadi lebih cepat dan efisien.
Jadi, tunggu apa lagi? Segera coba gratis Lenna AI sekarang atau hubungi tim kami hari ini!
Baca Juga : Transformasi Digital Lebih Mudah dengan Kekuatan AI